Makalah "Peran Guru Bidang Studi dalam Mengurangi Perilaku Siswa Tidur di Kelas"
PERAN GURU BIDANG STUDI DALAM MENGURANGI PERILAKU
SISWA TIDUR DI KELAS
Dosen pengampu : Dr. Awalys,
M.Pd, Kons.
Disusun
oleh :
Nama : Irma Wati Zaqiyah (2101413006)
Rombel :
3
Jurusan : Bahasa dan Sastra Indonesia
MKU/MKDK BIMBINGAN KONSELING
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
PRAKATA
Puji syukur kita panjatkan
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kita
sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang
berjudul “Peran Guru Bidang Studi dalam Mengurangi Perilaku Siswa Tidur di Kelas”.
Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata,
penulis sampaikan terima kasih, semoga dari makalah ini kita dapat menambah pengetahuan dan member manfaat bagi pembacanya.
Semarang, 15 Oktober 2014
Penulis
DAFTAR
ISI
JUDUL............................................................................................................. i
PRAKATA........................................................................................................ ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah..................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah............................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................. 1
1.4 Manfaat Penulisan.............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Faktor Penyebab Siswa Tidur di Kelas............................................... 3
2.2 Dampak Siswa Tidur di Kelas............................................................ 4
2.3 Cara Mengatasi.................................................................................. 5
2.4 Peran Guru Bidang Studi.................................................................... 6
BAB III PENUTUP
3.1
Simpulan............................................................................................ 8
3.2 Saran................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mengajar
bagi guru memang bukan pekerjaan mudah,bahkan bisa dikatakan rumit, karena
bukan saja guru harus tahu banyak tentang bahan pelajaran dan
menguasainya,tetapi juga harus faham tentang murid-muridnya, misalnya ketika siswa-siswi
yang tidur ketika kegiatan belajar mengajar (KBM), ini merupakan hal yang tidak
mendukung proses kegiatan siswa maupun guru di kelas. Siswa menjadi sulit
memahami materi yang disampaikan oleh pengajar. Karena masalah ini, afeksi
pengajar atau guru terhadap siswa menjadi berkurang. Bukan hanya siswa yang
mendapatkan kerugian dalam memahami materi, tetapi guru menjadi sulit
berkonsentrasi ketika melihat siswa atau siswi yang tertidur di kelas. Selain
itu, perilaku tidur di kelas merupakan perilaku kurang sopan. Disinilah diperlukan adanya peran
guru untuk membantu meningkatkan kedisiplinan belajar siswa, yang sekaligus
menjadi alat pengendali perilaku siswa yang dianggap masih menyimpang sehingga
siswa menjadi displin dalam hal belajar ataupun yang lainnya. Selain itu,
kedisiplinan yang telah tertanam pada diri siswa akan berdampak positif bagi
kehidupan di masa datang.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1
Faktor Penyebab Siswa Tidur di Kelas
1.2.2
Dampak negative yang Ditimbulkan
1.2.3
Cara Mengatasinya
1.2.4
Peran Guru Bidang Studi dalam mengurangi
perilaku siswa tidur di kelas
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1
Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor
penyebab siswa suka tidur ketika proses belajara berlangsung.
1.3.2
Untuk mengetahui dampak negative yang
ditimbulkan dari perilaku tersebut.
1.3.3
Untuk mengetahui bagaimana cara
mengatasinya
1.3.4
Untuk mengetahui bagaimana solusi/upaya
guru dalam hal tersebut
1.4 Manfaat Penulisan
-
Memberikan
gambaran tentang masalah yang dihadapi guru dan cara membimbing atau mengatasi
masalah yang sedang dihadapi.
-
Suatu
motivasi untuk melaksanakan observasi atau penulisan yang berhubungan dengan
permasalahan siswa.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Faktor Penyebab Siswa Tidur di Kelas
Mengantuk
merupakan sinyal bahwa tubuh membutuhkan istirahat untuk melepaskan lelah setelah
beraktivitas. Akan tetapi jika anak kita sering mengantuk dikelas, pastinya
sebagai orang tua bingung atau khawatir tidak bisa mengikuti pelajaran
dikelasnya. Tidak berprestasi bukanlah akibat langsung dari perilaku anak yang
sering mengantuk dikelas. Karena ukuran berprestasi sangatlah luas mengingat
setiap anak mempunyai keunikan dan kecerdasan yang berbeda-beda. Namun teap
saja kebiasaan mengantuk dan tertidur di kelas akan mengganggu proses belajar
Si Kecil.
Beberapa faktor
penyebab anak-anak mengantuk di kelas saat pagi hari diantaranya:
-
Kualitas
dan kuantitas tidur, kuantitas anak bisa dilihat dari ketenangan anak saat
tidur.
-
Asupan
makanan, pola sarapan dengan mengkonsumsi makanan berprotein tinggi dalam
jumlah berlebihan kurang bagus kerana merangsang rasa kantuk di pagi hari.
Sebaiknya jika ingin memberikan asupan makan tersebut lakukanlah di siang atau
malam hari, sehingga menimbulkan rasa kantuk pagi harinya.
-
Mengantuk
juga bisa disebabkan oleh penyakit yang dideritanya, misalkan amandel, asma,
anemia atau penyakit otak. Infeksi kronis pada amandel akan menghalangi proses
oksigenisasi otak karena amandel yang membesar akan menutup jalan pernafasan.
Hal ini akan menurunkan daya tahan dan stamina tubuh anak, sehingga anak cepat
lelah dan mengantuk. Selain itu penyakit anemia yang disebabkan kekurangan
darah karena kadar hemoglobin yang rendah, juga mengakibatkan pasokan oksigen
ke otak menjadi berkurang.
-
Terlalu
banyak mengkonsumsi obat, anak yang mengkonsumsi obat-obatan tertentu yang
mengandung antihistamin biasanya cepat mengantuk. Hal tersebut dikarenakan
antihistamin menimbulkan efek rasa kantuk sehingga penderita sakit bisa
beristirahat dengan cukup yang berguna untuk mempercepat penyembuhan.
-
Kurangnya
jam tidur saat malam hari dengan berbagai kegiatan yang menyita waktu
istirahatnya.
-
Kurangnya
energi dalam tubuh seperti sehabis berolah raga atau bagi seseorang yang sedang
berpuasa.
-
Merasa
jenuh dan tidak menyukai mata pelajaran tertentu.
-
Kurang
aktif dalam mengikuti palajaran, seperti bertanya, melakukan debat, maupun
berfikir
-
Keadaan
yang terkondisi dan kebiasaan.
-
Suara
guru yang terlalu halus dalam menyampaikan palajaran dan tata cara mengajar
yang dirasa membosakan.
Masalah
ini memang klasik, dari dulu hingga sekarang belum ada rumus pasti agar tidak
terulang di masa mendatang. Berbeda jaman, berbeda pula penyebab
permasalahannya.
2.2 Dampak
yang Ditimbulkan dari Perilaku Tidur di Kelas
Sebaiknya jika anak terlihat selalu
mengantuk di pagi hari saat belajar segera ditangani. Karena jika kondisi
tersebut dibiarkan dan tidak ditangani maka potensi yang dimiliki setiap anak
tidak bisa tergali secara optimal. Berikut dampak buruk anak mengantuk di
kelas:
-
Kurang
fokus dalam belajar dan tidak konsentrasi pada kegiatan yang sedang
berlangsung.
-
Tidak kreativitas dan kemampuan memori atau berfikirnya
rendah.
-
Gerakan aktivitasnya lamban dan kurang berhati-hati.
-
Reaksi pada suatu hal atau daya tangkap pada pelajaran
lambat (tidak mudah mengerti jika guru sedang menerangkan materi pelajaran).
-
Kurang cermat atau kurang semangat dalam mengerjakan
pelajaran yang sedang berlangsung.
-
Siswa ketinggalan pelajaran, jam yang seharusnya
efektif jadi sia-sia karena faktor-faktor tidur.
2.3 Cara
Mengatasi
Untuk
mengantisipasi agar tidak mengantuk dalam mengikuti palajaran adalah dengan :
-
Menghindari
faktor-faktor yang disebutkan tadi, terutama yang berasal dari dalam
diri(individual) itu sendiri seperti,makan yang cukup agar tersedia energi yang
cukup untuk belajar. Apabila berpuasa, malamnya harus cukup makan sehingga
ketika mengikuti pelajaran dapat mengikuti dengan aktif dan jauh dari rasa
jenuh.
-
Jangan
tidur terlalu malam. Usahakan tidur malam jangan melewati jam 22.00 dan jangan
terlalu awal
-
Jangan
terlalu banyak membuang tenaga pada saat waktunya istirahat, misalkan bermain
bola atau kegiatan lainnya sehingga energi tidak banyak terkuras
-
Konsentrasi
penuh pada saat pelajaran berlangsung meskipun pelajaran tersebut kurang
diminati
-
Usahakan
bertanya pada guru yang sedang memberikan pelajaran, karena dengan bertanya
tentu akan berkonsentrasi penuh dan penyerapan materi pelajaran lebih hangat
dan ringan di ingat lebih lama
-
Makan permen( Dengan kita makan permen
maka lidah sebagai indera pengecap mengirimkan berita ke otak tentang rasa
permen yang kita makansehingga otak dapat merespon.Yang tadinya mata kita udah
redup karena ngantuk,mau gak mau dipaksa ama otak untuk melek
-
Cuci muka pokoknya segera keluar dari
kelas ini juga cara yang sering dilakukan. Langsung saja izin ke kamar mandi
untuk cuci muka.
-
Saling gosokan kedua telapak tangan
sampai timbul rasa panas ,selain itu tempelkan kedua telapak tangan (yang masih
hangat itu) ke mata (tentunya ke mata yang terpejam)
-
Bertanya kepada guru atau teman.Mungkin
ini cara yang paling efektif dan efisien untuk menghilangkan kantuk di kelas.
Dengan bertanya kepada teman atau guru maka akan membuat diri kita berpikir
lebih keras tentang pelajaran itu. Apalagi kalau tanya kepada guru dijamin
lebih cepet memenangkan pertarungan melawan kantuk soalnya kalau tanya kepada
guru,selain ,menyiapkan pertanyaan yang tentunya juga harus menyiapkan mental
lebih.
Tidak hanya itu sebagai orang tua
hendaknya memperhatikan kegiatan anak, caranya adalah sebagai berikut :
-
Membuat kesepakatan antara orang tua dan anak buat
kesepakatan dengan anak mengenai aturan kapan waktu bermain, belajar, dan
beristirahat atau tidur, beri penjelasan kepada anak mengenai apa pentingnya
atuiran tersebut dibuat. Beritahukan kepada mereka efek-efek jika mereka tidak
beristirahat dengan cukup atau tidur terlalu malam.
-
Membatasi anak untuk menonton TV atau bermain game. Kedua
media ini mempunyai daya hipnotis pada anak, sehingga membuat anak terjada dan
melupakan rasa kantuknya karena syik menyaksikan acara televisi. Tentukan kapan
saja mereka boleh menonton TV dan bermain game.
-
Jika anak sudah terlanjut menderita penyakit insomnia,
obatilah. Rasa kantuk yang diakibatkan penyakit tidak akan bisa hilang selama
penyakitnya belum disembuhkan. Jadi hubungilah ahlinya untuk mendaptkan
penanganan yang tepat hingga penyakitnya bisa disembuhkan.
-
Konsistensi. Aturan harus ditegaskan secara konsisten oleh
semua pihak, meskipun orang tuaharus meninggalkan anak di rumah untuk bekerja.
Mintalah bantuan pada pengasuh atau keluarga yang menemani anak di rumah, untuk
tetap konsisten dalam menerapkan aturan yang telah disepakati bersama anak.
2.4 Peran
Guru Bidang Studi dalam Mengurangi Perilaku Siswa Tidur di Kelas
Tolok ukur keberhasilan seorang guru
dapat ditentukan berdasarkan sikap dan perilaku anak-anak didiknya. Sebagai
pendidik, seorang guru akan merasa berhasil apabila anak-anak didiknya mau
bekerjasama dalam proses belajar mengajar. Makna kerjasama adalah bersama-sama
melakukan tugas dalam rangka proses pembelajarannya untuk mencapai tujuan.
Peran guru dalam mengatasinya adalah disamping guru harus mahir mengelola kelas
agar tetap kondusif guru juga harus memikirkan cara-cara tertentu agar ketika
proses belajar berlangsung siswa tidak merasa jenuh. Misalnya dengan memberi
motivator dan bahasan yang tidak membosankan. Selain itu guru dapat memberi
teguran kepada siswa yang bersangkutan dengan membangunkannya secara halus
(tidak kasar), menyuruhnya pergi ke kamar mandi untuk cuci muka, memberi
pertanyaan agar siswa menyusun jawaban yang menghilangkan rasa kantuknya, dan
bisa juga guru memberi materi dengan menulis dipapan tulis tidak hanya
bercerita tentang materi dari awal sampai akhir.
Sebagai guru juga
harus mengerti betul dengan tugas dan peranannya dalam proses pembelajaran,
seperti disebutkan oleh Supratman dalam www Edukasi.com.(2007) yaitu peranan
guru adalah; 1. sebagai pembuat keputusan, 2. sebagai motivator, 3. sebagai
menejer, 4. sebagai pemimpin, 5. sebagai konselor, 6. sebagai insinyur /
perekayasa, 7. sebagai model. Hal itu menunjukkan bahwa menjadi
seorang guru merupakan suatu tugas dan peranannya bisa dibilang agak berat.
Sebenarnya, jika kita anggap tugas itu berat, maka beratlah ia. Jika kita
terima ia sebagai satu cabaran dengan cara yang positif,menyenangkan dan
ihklas, maka mudahlah ia. Jadi apabila kita sebagai guru dalam menghadapi siswa melaksanakan peranannya sebagai
guru seperti disebut diatas, mudah-mudahan dalam proses
pembelajaran akan mendapat hasil yang optimal.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Perilaku
siswa yang tidur ketika proses belajara mengajar dikelas harus segera diatasi
sebab ada beberapa dampak yang akan ditimbulkan seperti siswa kurang focus
dalam belajar dan tidak konsentrasi pada kegiatan yang sedang berlangsung,
tidak kreativitas dan kemampuan berfikirnya rendah, reaksi pada suatu hal atau
daya tangkap pada pelajaran lambat. Peran guru dalam mengatasinya adalah guru
harus mahir mengelola kelas agar tetap kondusif dan guru juga harus memikirkan
cara-cara tertentu agar ketika proses belajar mengajar berlangsung siswa tidak
measa jenuh.
3.2 Saran
Dalam meningkat kan sikap kedisiplinan siswa hendaknya perlu
perhatian lebih dari para pendidik dan pihak sekolah yang tidak lepas dari
bimbingan dan konseling.
DAFTAR ISI
6.
http://www.kapsulpintar.com/2013/09/24/2299/penyebab-akibat-dan-solusi-anak-mengantuk-di-kelas.html
Comments
Post a Comment