Teks Eksemplum
Wahana
Maut
Aku mempunyai
pengalaman yang mengerikan lebaran tahun lalu.
Kala itu temanku
berkunjung ke rumahku untuk bersilaturrahmi dan mengajakku jalan-jalan ke kota,
kami berdua pergi ke wahana bermain di sana ada berbagai macam wahana yang
sangat menantang salah satunya adalaha wahana Histeria dan Wahana yang berputar
360 derajat penuh, aku agak lupa namanya.
Kami sudah memegang
tiket masuk untuk menaiki wahana yang sudah kami inginkan, Histeria. Di wahana
ini kami dilambungkan dari ketinggian 20 meter lebih dari permukaan tanah,
berkali-kali kami merasa ngilu jatung terasa ingin lepas ketika dihempaskan
dari atas ke bawah. Tak kusangka, wahana yang kami naiki mati mendadak, kami
yang berada di ketinggian panik. Tak ada seorangpun yang menyangka hal ini bisa
terjadi. Tak hanya aku dan temanku saja yang berteriak minta tolong, semua
orang yang berada diatas bersama kami juga terlihat sangat ketakutan, bahkan
adapula yang menangis. Rasanya nyawaku telah melayang, aku teringat orangtuaku kala
itu, dan aku menangis sambil merintih “mama…mama…”
Setelah hampir 30 menit
berada di ketinggian, beberapa petugas datang untuk memperbaiki wahana yang
kami naiki, untunglah nyawa kami dapat terselamatkan berkat usaha mereka. Kami
semua merasa lega. Aku bersyukur karena Tuhan menyelamatkan kami semua.
Sekarang aku merasa trauma ketika melihat wahana yang serupa.
Oleh karena kejadian
tersebut, aku selalu berhati-hati dan waspada, sebab kita tak pernah tahu apa
yang akan menimpa kita. Hendaknya kita tanyakan dulu kepada petugas, apakah
wahana yang akan kita naiki sudah terjamin keselamatannya atau belum.
Judul
|
Wahana Maut
|
Abstrak
|
Aku
mempunyai pengalaman yang mengerikan lebaran tahun lalu.
|
Orientasi
|
Kala
itu temanku berkunjung ke rumahku untuk bersilaturrahmi dan mengajakku
jalan-jalan ke kota, kami berdua pergi ke wahana bermain di sana ada berbagai
macam wahana yang sangat menantang salah satunya adalaha wahana Histeria dan
Wahana yang berputar 360 derajat penuh, aku agak lupa namanya.
|
Insiden
|
Kami
sudah memegang tiket masuk untuk menaiki wahana yang sudah kami inginkan,
Histeria. Di wahana ini kami dilambungkan dari ketinggian 20 meter lebih dari
permukaan tanah, berkali-kali kami merasa ngilu jatung terasa ingin lepas
ketika dihempaskan dari atas ke bawah. Tak kusangka, wahana yang kami naiki
mati mendadak, kami yang berada di ketinggian panik. Tak ada seorangpun yang
menyangka hal ini bisa terjadi. Tak hanya aku dan temanku saja yang berteriak
minta tolong, semua orang yang berada diatas bersama kami juga terlihat
sangat ketakutan, bahkan adapula yang menangis. Rasanya nyawaku telah
melayang, aku teringat orangtuaku kala itu, dan aku menangis sambil merintih
“mama…mama…”
|
Interpretasi
|
Setelah
hampir 30 menit berada di ketinggian, beberapa petugas datang untuk
memperbaiki wahana yang kami naiki, untunglah nyawa kami dapat terselamatkan
berkat usaha mereka. Kami semua merasa lega. Aku bersyukur karena Tuhan
menyelamatkan kami semua. Sekarang aku merasa trauma ketika melihat wahana
yang serupa.
|
Koda
|
Oleh
karena kejadian tersebut, aku selalu berhati-hati dan waspada, sebab kita tak
pernah tahu apa yang akan menimpa kita. Hendaknya kita tanyakan dulu kepada
petugas, apakah wahana yang akan kita naiki sudah terjamin keselamatannya
atau belum.
|
terima kasih : )
ReplyDelete